Rabu, 17 Juli 2013

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Modern dan Penyakit Kanker Berbicara Tentang Kehidupan Memerlukan "Sejati-Baik-Sabar"l
Ditulis oleh Lei Shu Hong Universitas Tokyo   

kanker
1. Situasi Sekarang Tentang Penyakit Kanker

Walaupun dalam puluhan tahun ini pemerintah berbagai negara telah mengeluarkan banyak sekali dana, dan tak terhitung banyaknya ilmuwan yang kecedasannya luar biasa juga melakukan penelitian terhadap penyakit kanker, hingga lupa makan lupa tidur (dengan Jepang sebagai contoh, rata-rata dalam 13 tahun ini, tiap tahun terdapat 1200 lebih professor dan professor madya terjun dalam penelitian terhadap penyakit kanker), berusaha dalam terapi dan pencegahannya mendapatkan suatu terobosan, akan tetapi yang sangat disayangkan adalah dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, ternyata persentasi terjangkitnya penyakit kanker tiap tahun menunjukkan kecenderungan meningkat, dan hingga saat ini, terapi terhadap kanker belum mencapai kemajuan yang berarti.
Setelah diagnosa ditegakan, hanya separuh penderita dapat bertahan hidup selama 5 tahun. Situasi sekarang adalah di negara-negara maju seperti Amerika, Canada dan Jepang dalam 3 orang terdapat seorang meninggal karena kanker. Lagipula fenomena yang sering terjadi adalah : ketika diketahui adalah kanker, telah berada pada stadium akhir. Jepang sebagai contoh, sejak tahun 60-an telah dimulai usaha penemuan dini dan terapi dini, dalam masa ini, kanker malahan berkembang menjadi penyebab utama kematian. Menurut pemberitaan dari Harian Chaore Xinwen-Jepang, th 1995 terdapat sebanyak 263.000 orang meninggal karena penyakit kanker, sepertiga dari jumlah seluruh orang yang meninggal, th 2015 diperkirakan mencapai 600.000 orang. Pada th 1996 di Amerika terdapat 550.000 orang, di Eropa tercatat sebanyak 850.000 orang meninggal karena penyakit kanker. Di Korea th 1999 terdapat kasus kanker sebanyak 82.320 kasus, meningkat 7,1% dari tahun sebelumnya. Kedengarannya sebuah angka yang menakutkan, apakah dapat membuat kita kehilangan kepercayaan diri terhadap kemampuan ilmu pengetahuan dalam mengatasi kanker ? Paling tidak kita harus instropeksi terhadap alur pikiran dan metode penelitian ilmu pengetahuan modern, karena perkembangan ilmu kedokteran modern tidak hanya tak berdaya menekan peningkatan persentasi terjangkitnya penyakit, juga tak berhasil dalam terapi terhadap penderita kanker yang telah ditegakan diagnosanya. Penyebab pokoknya adalah penyebab penyakit dalam ilmu pengetahuan modern hanya terhenti pada perubahan permukaan materi saja, dan tidak secara fundamental menjelaskan mengapa manusia bisa sakit.

2. Penjelasan Yang berbeda Terhadap penyakit Dalam Ilmu Kedokteran Modern dan Falun Dafa

Berhubung disertasi profesor saya sekarang ini, judul penelitiannya adalah tentang mengatasi resistensi (sifat anti obat) obat anti kanker terhadap kanker bentuk padat, ditambah lagi setiap hari latihan Falun Dafa, menyaksikan teman Falun Gong yang menderita penyakit kanker juga dapat sembuh kembali, selalu berharap bisa dari Falun Dafa mendapat suatu inspirasi untuk membimbing penelitian saya, membantu lebih banyak lagi penderita mengatasi penyakitnya. Dibawah ini saya akan menceritakan beberapa pandangan saya yang belum matang, silahkan teman-teman yang berminat bersama-sama menjajaki dan mendiskusikan.

Dilihat dari penyebab penyakit kanker, ilmu kedokteran modern berpendapat bahwa perubahan gen keturunan, mengakibatkan pembiakan sel lepas kendali, terjadilah sel kanker. Akan tetapi mengapa gen keturunan manusia sekarang lebih mudah berubah dibandingkan manusia dahulu ? Tingkat kehidupan manusia di negara maju sekarang ini, terus menerus meningkat, gen keturunan penyebab kanker seharusnya lebih sehat, lebih tidak mudah mengalami perubahan dibandingkan manusia dahulu, ini barulah sesuai dengan prinsip kesimpulan. Lalu faktor apa yang menyebabkan gen keturunan manusia sekarang lebih mudah mengalami perubahan dibandingkan manusia dahulu ? Ilmu pengetahuan modern tidak dapat menjelaskannya.

Falun Dafa tentang penyakit mempunyai penjelasan yang khusus. Berhubung menyangkut konsep dimensi, maka disini secara singkat dijelaskan sepintas, pada bagian belakang akan kami diskusikan lebih mendetail. Alam semesta terbentuk dari banyak lapisan dimensi. Ilmu pengetahuan modern mengenal planet adalah partikel yang terbesar, dibawahnya adalah molekul, atom, pronton, electron, hingga quark. Diantara planet dan molekul, molekul dan atom, atom dan pronton, antara partikel yang berbeda masing-masing telah membentuk satu dimensi. Singkat kata, alam semesta terbentuk dari dimensi-dimensi yang terdiri dari partikel yang sama tingkatannya dan partikel yang tidak sama jenisnya. Manusia juga sama, juga terbentuk dari dimensi yang tidak terhitung banyaknya yang terdiri dari sel dan sel, sel dan molekul, molekul dan atom, dan seterusnya. Tiap dimensi mempunyai hubungan yang erat. Sebagai umpama, tubuh manusia dalam dimensi ini mengulurkan tangan, menaikkan kaki, sel, molekul dan atom dalam tubuh juga ikut bergerak, yaitu dimensi lain juga ikut berubah dan perubahan ini mempunyai kemandirian tersendiri. Sebaliknya perubahan pada dimensi mikrokosmis juga dapat terekspresi dalam dimensi kita ini. Penyakit manusia pada hakekatnya hanya pencerminan dari ekspresi dimensi lain.

Penjelasan tentang penyakit dalam Falun Dafa menyebutkan, bahwa penyakit adalah ekspresi dari "karma ". Karma adalah materi berwarna "hitam". Yang berada di dimensi lain, berkorespodensi dengan materi berwarna "putih", yang disebut " De", dan adalah akibat dari perbuatan yang tidak baik (karma jahat) dalam berkali-kali kehidupan manusia. Pendiri Falun Gong Mr.Li Hongzhi dalam karyanya pernah berkali-kali menceritakan tentang perubahan masyarakat kini, menunjukkan bahwa akhir Dharma umat manusia adalah manusia telah kehilangan ikatan prinsip etika moral ( kaidah spiritual alam semesta) , maka dilihat dari dimensi lain, seluruh masyarakat umat manusia berkepul-kepul karmanya. Menggunakan "De" dan "Karma" dapat menjelaskan peningkatan persentasi terkena penyakit kanker manusia adalah akibat dari peningkatan taraf kehilangan konsep moral manusia secara keseluruhan.

Mr.Li Hongzhi telah menunjukkan, perilaku yang tidak sesuai dengan prinsip spiritual alam semesta bagaimana dapat melalui kedua materi "De" dan "Karma" yang mengikuti dengan erat-erat semua kehidupan itu, dapat mempengaruhi nasib manusia termasuk penyakit.

"Mengapa manusia punya penyakit ? Sebab fundamental yang membuat dia punya penyakit dan segala kemalangan adalah karma, adalah medan karma substansi hitam tersebut. Ia termasuk benda yang bersifat Yin, termasuk katagori yang tidak baik. Sedang makhluk jahat juga bersifat Yin, semua termasuk hitam, oleh karena itu ia dapat datang, lingkungan tersebut sesuai dengannya. Ia merupakan sebab fundamental yang menyebabkan seseorang dapat sakit, itu adalah suatu sumber penyakit yang paling fundamental. Tentu saja masih ada dua macam bentuk : yang satu macam adalah makhluk sangat kecil dengan densitas yang sangat besar, benda yang seperti gumpalan karma. Masih ada satu macam lagi yang dihantarkan melalui semacam pipa, ini agak jarang dijumpai, semuanya terakumulasi dari leluhur, juga ada keadaan seperti ini."

Saya kira : Bila seseorang dapat melalui suatu cara melenyapkan karma terdahulu yang tertimbun dalam tubuhnya, dan juga menstandardisasikan perilaku diri sendiri, hingga tubuhnya tidak lagi menghasilkan karma baru lagi, orang-orang tersebut tidak akan sakit lagi.
 
meditasi

3. Keilmiahan Falun Dafa Dan Keterbatasan Ilmu Pengetahuan Modern.


Empat puluh negara lebih dan puluhan juta orang di dunia Xiulian (berkultivasi dan dan latihan) Falun Dafa, telah meningkatkan standar moral dirinya, setiap saat mematut diri menuruti prinsip alam semesta "Sejati-Baik-Sabar", dalam berkultivasi secara ketat telah terus menerus membuang keluar karma hitam dalam tubuh, hingga jiwa dan raganya kian hari kian sehat. Menurut apa yang saya ketahui, setiap praktisi Falun Gong semuanya telah merasakan sendiri perubahan jiwa dan raga setelah berkultivasi Dafa. Contoh tipikal sebagai berikut : Sdri.Wang Yueliang Zhi (50 th) setelah latihan Dafa kanker paru-parunya telah sembuh. Sdri.Chai Shau Ling (34 th) penyakit lupus erythematroid telah sembuh. Sdri.Huo Tianyou (63 th) penyakit arthritis telah sembuh kembali. Sdri.Li Peihua (64 th) penyakit hyper osteogeny telah sembuh, seluruh praktisi sejati semuanya telah berhenti merokok, masih banyak lagi yang tidak dapat disebut satu persatu.

Ilmu pengetahuan modern hanya menitik beratkan objek penelitian pada bidang kematerian, sama sekali mengabaikan dan sesungguhnya sama sekali tidak memikirkan isi spiritual benda hidup. Walaupun banyak praktisi Falun Gong setelah latihan dapat menggunakan mata ketiga dengan jelas melihat wujud konkrit "De" dan "Karma", akan tetapi hingga saat ini, dengan metode ilmu pengetahuan modern tidak mampu membuktikan keberadaan "De" dan "Karma" secara nyata, maka tidak mendapat pengakuan dari kalangan ilmuwan. Keilmiahan dari supernormal Falun Dafa juga tidak dapat lebih luas lagi memberi manfaat kepada manusia. Karena manusia lebih percaya pada keobjektifan ilmu pengetahuan, dan teori yang masih belum dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern, nampaknya sulit diterima. Akan tetapi persoalan utama adalah kesubjektifan dalam penelitian ilmu pengetahuan modern adalah manusia menganggap perumpamaan sebagai kenyataan. Sebagai contoh, dalam penelitian terhadap molekul, atom, electron, manusia dengan sendirinya menganggapnya sebagai partikel yang tidak bernyawa, hanya menyebut tingkah laku mereka sebagai sifatnya. Cara demikian sendiri sudah sangat tidak ilmiah. Karena tidak ada orang membuktikan bahwa mereka bukanlah kehidupan yang mempunyai pikiran. Bila tubuh manusia sebesar galaksi, bumi dalam tubuh manusia juga akan dianggap sebuah partikel yang sangat kecil, dunia spiritual makhluk hidup diatas bumi ini, apakah akan diperhatikan oleh ilmuwan manusia ? Hanya meniliti sisi yang kita anggap sebagai sifat kematerian dari partikel, justru telah mengabaikan bagian yang lebih penting. Umpanya , kita setiap orang mempunyai kepala dan empat anggota badan, diatas kepala ada sebuah hidung, dua mata, dua telinga semua orang sama. Akan tetapi seseorang menghadapi suatu masalah, tindakan dan akibatnya sama sekali tidak sama, ini adalah disebabkan taraf kondisi spiritual, cara berpikir telah menentukan tindakan mereka, maka jiwa seseorang, yaitu pikirannya bagi seseorang justru malah lebih penting. Ilmuwan sekarang biarpun mereka dengan jelas sekali mengetahui struktur internal mata, bentuk hidung manusia dll detailnya, juga selamanya tidak akan dapat menilai perilaku orang tersebut. Dengan menyamakan semua protein yang sejenis atau semua gen keturunan yang sejenis, apakah tidak sama salahnya bila mengabaikan sisi spiritual manusia, dan menganggap tingkah laku semua manusia oleh karena paras mukanya sama lalu disamakan dengan benda yang tidak mempunyai pikiran.

Bagi seorang manusia, justru standar moralnya yang akan menentukan tingkah laku sosialnya, serta mempengaruhi nasibnya. Sebagai contoh, ada seorang pada waktu di jalan raya tanpa alasan diperlakukan sangat tidak adil, bila dilawan dengan keras, mungkin akan kehilangan nyawa, bila dia memikirkan kemungkinan orang yang menghina dia sedang dalam keadaan suatu penderitaan, atau mungkin tingkah laku diri sendiri tidak hati-hati telah melukai hatinya, bersabar sebentar juga akan terlewati. Bila adalah seorang praktisi yang berkultivasi "Sejati,Baik,Sabar", akan tersenyum dan selesai, tidak begitu menghiraukannya. Sel, pronton, gen dan sebagainya, lingkungan yang berbeda didalam tubuh manusia, persis sama dengan masyarakat manusia, setiap saat melakukan metabolisme, setiap sel didalam lingkungan sendiri saling menyelaraskan dengan sel-sel lainnya, dan mengembangkan fungsi sendiri. Sel kanker dalam tubuh seseorang hanya dalam keadaan sangat kuat hingga dapat menjebol total sistem pertahanan manusia baru dapat merajalela didalam tubuh manusia. Bagi manusia biasa yang tidak Xiulian, setelah melewati usia 30 tahun, pada umumnya setiap hari didalam tubuh melahirkan puluhan ribu sel kanker, tetapi dibasmi oleh sistem pertahanan dan sistem reparasi dalam tubuh yang sangat kuat. Kelihatannya kuncinya masih berada pada ada atau tidak lingkungan hidup yang sesuai dengan sel kanker dalam tubuh itu sendiri, bila sel kanker menyukai lingkungan itu, jumlah pertumbuhan sel kanker terlampau besar, pertahanan tubuh manusia akan mengalami penghancuran menyeluruh dan mengakibatkan kematian. Menurut penjelasan Falun Dafa tentang penyakit, dapatkah kita menganggap, bahwa sel kanker itu adalah akibat dari benda-benda hidup yang bersifat Yin (dengan bentuk virus dan lain sebagainya) menyerang masuk kedalam sel normal manusia ? Bila kita berpikir sejenak kondisi masyarakat sekarang, dapat membuat suatu negara binasa atau penggantian baru, kadang-kadang adalah meruncingnya perselisihan didalam atau diluar negeri, kemudian melalui peperangan dan lain-lain cara kekerasan melakukan perubahan-perubahan besar.

Seperti halnya penelitian penyakit kanker dewasa ini, hal-hal detail yang konkrit, biar bagaimana jelas, titik pangkal kesalahan adalah telah mengabaikan lingkungan hidup sel kanker dalam keseluruhan tubuh, justru ini adalah penyebab pokok merajalelanya sel kanker. Medan "Karma" adalah bersifat Yin, penyebab penyakit adalah benda bernyawa yang mengakibatkan penyakit menyukai medan bersifat Yin ini dan melekat pada tubuh manusia. "Karma" dan "De" mengikuti erat-erat reinkarnasi berkali-kali kehidupan manusia, telah menentukan kebahagiaan atau malapetaka kehidupan manusia, ini benar-benar adalah bentuk daya guna prinsip Fa alam semesta "Sejati-Baik-Sabar" pada tingkatan manusia ini. Yang mengendalikan setiap pikiran dari perbuatan seseorang, pada bersamaan telah mempengaruhi semua unsur yng membentuk tubuh, seperti pemberitahuan dari satu negara. Bila seseorang tidak mempunyai konsep moral, diseluruh otaknya adalah pikiran yang jahat dan busuk, maka anggota dalam tubuh mereka juga mungkin menderita hingga ingin bunuh diri, atau saling bunuh membunuh, benda yang tidak baik dapat mempergunakan kesempatan lemah ini masuk kedalam.

Kesimpulannya ialah, hilangnya konsep moral mungkin mengakibatkan kekuasaan suatu negara bergantian, seseorang kehilangan ikatan standar moral akan mendatangkan berbagai penderitaan termasuk penyakit bagi diri sendiri. Sebaliknya berasimilasi dengan "Sejati, Baik, Sabar" akan mendatangkan ketenteraman bagi negara, akan menuang daya hidup yang abadi ke jiwa seseorang.

4. Dari Pemahaman Terhadap Dimensi Alam Semesta Membuktikan Keilmiahan Falun Dafa



Berhubung dari kecil diri sendiri menerima pendidikan atheis, tidak mempercayai keberadaan Buddha, Tao dan Dewa. Xiulian Dafa membuat konsep hidup, konsep alam semesta, konsep ilmu pengetahuan mengalami perubahan mendasar. Penjelasan terhadap penyakit dan penjelasan terhadap ilmu kedokteran modern dari Falun Dafa, telah menggunakan sistem teori yang sama sekali berbeda dan metode penelitian yang tidak sama. Dan penjelasan dari ilmu kedokteran modern terbatas pada lingkup dimensi materi yang sangat terbatas, maka mempunyai keterbatasan. Dalam hal keobjektifan ilmu pengetahuan, Falun Dafa baru merupakan ilmu pengetahuan yang benar-benar paling supernormal.

Dibawah ini saya akan melalui pengetahuan dari ilmu pengetahuan modern mendiskusikan pemahaman terhadap dimensi alam semesta, mengambil kesimpulan dari tulisan diatas yang mengatakan kemungkinan keberadaan "De" dan "Karma" pada dimensi lain. Saya sering memikirkan bagaimana dapat menggunakan metode ilmu pengetahuan modern membuktikan keberadaan surga dan dimensi lainnya, supaya lebih banyak orang lagi mendapatkan manfaat dari Dafa. Tetapi sementara ini hanya dapat sebisa mungkin melalui perumpamaan untuk menjelaskan keberadaan dimensi lain dan pemahaman saya saat ini terhadap dimensi alam semesta.

Tepat seperti baksilus usus besar yang hidup dalam usus besar manusia, dalam pikirannya mungkin sekali hanya menganggap benda hidup yang serupa dengannya sebagai sebuah nyawa, bagaimanapun juga tidak dapat membayangkan lingkungan hidupnya, dan bahwa usus besar manusia hanya satu bagian saja dari tubuh manusia. Oleh sebab itu, dunia yang menjadi sandaran bagi kehidupan kita, mungkin sekali hanya merupakan sel dari tubuh sebuah jiwa tingkat tinggi lainnya. Hanya saja bentuk keberadaan benda hidup tidaklah sama. Maka ruang pemikiran baksilus usus besar dengan ruang pikiran manusia sama sekali tidak sama. Perkataan dimensi ini sangatlah ilmiah, dilihat dari namanya bisa dimengerti artinya adalah sela dan tengah, dimensi yang berbeda adalah diantara dua materi yang tidak sama besarnya. Kita hidup diantara bumi dan matahari, kita mengira luasnya tiada taranya, bila membayangkan perbandingan bumi dan matahari diperkecil hingga sebesar atom, jarak/sela antara elektron dan inti atom, persis apa yang kita rasakan sama dengan terbentang luasnya sistem matahari, hanya saja telah berubah menjadi dimensi yang mikrokosmis. Oleh karena dunia mikrokosmis adalah terbentuk dari dunia mikrokosmis, maka dimensi adalah berada pada waktu dan tempat yang sama. Dalam alam semesta mempunyai beberapa lapis partikel, maka terdapat beberapa tingkatan dimensi. Dimensi yang tidak sama mewakili energi dan tingkatan alam semesta yang tidak sama. Kehidupan yang berada ditiap planet dalam sistem matahari semuanya berada dalam dimensi yang sama besar, akan tetapi karena terdapat sedikit perbedaan dalam pembentukan tubuh, satu sama lain saling tidak dapat melihat, sebenarnya berada pada dimensi yang berbeda. Sebagai contoh, kita mempunyai bola basket yang transparan, terbentuk dari bola tennis meja, bila bola basket tersebut ditumpuk diatas lapangan olah raga, kita akan melihat suatu pemandangan lapangan yang penuh oleh bola basket, bila mata kita tidak dapat melihat bola basket, hanya dapat melihat bola tennis meja yang besar dan yang kecil, pemandangan yang kita lihat akan tidak sama dengan pemandangan yang terlihat oleh orang yang hanya dapat melihat bola basket. Pemandangan yang terbentuk dari seluruh bola tennis meja juga dapat dikatakan adalah pemandangan dimensi lain.

Maka kehidupan yang berada diplanet lain, yang disebut manusia planet, keberadaannya memang sangat mungkin. Benda yang dapat dilihat oleh mata telanjang manusia hanyalah karena mata manusia telah menggunakan gelombang cahaya dari area cahaya yang dapat dilihat , panjang gelombang 400 - 800 nano, gelombang ultra violet (1-400 nano) yang panjang gelombangnya lebih pendek dari 400 nano, sinar X (panjang gelombang 10-3,1 nano), Sinar Gamma ( 1m) juga tidak mampu terlihat. Beginilah medan penglihatan manusia berada dalam wilayah yang begitu sempit, boleh dikatakan adalah kurang dari satu per 10 - 15, suatu batasan gelombang elektromagnet yang telah dikenal oleh ilmu pengetahuan modern, sungguh sangat terbatas. Manusia telah membuktikan dan menggunakan sinar dari gelombang-gelombang ini, yaitu gelombang electromagnet, namun orang tidak mempercayai dimensi lainnya - dimensi tingkat tinggi lainnya, dianggap adalah takhayul, hanya karena ilmu pengetahuan modern masih tidak berdaya membuktikan keberadaan dimensi lain. Akan tetapi dalam hal ini, justru adalah daerah kesalahan yang belum diterobos dan seharusnya diterobos oleh manusia. Karena mata telanjang kita hanya dapat menggunakan cahaya yang dapat dilihat yang bergelombang 400 - 800 nano, dapat melihat benda, adalah karena besar kecil partikel benda tersebut kebetulan dapat memantul, membias ataupun menerima gelombang cahaya dalam batasan demikian, dan dapat menampakkan gambar diatas retina manusia, adalah dalam lingkup cahaya yang dapat dilihat dan yang begitu sempit.

Bila kita memperluas sekejab pikiran kita, umpama kita menggunakan sepasang mata sinar X melihat dunia ini, maka pemandangan yang kita lihat adalah pemandangan dimensi yang lebih mikrokosmis. Kita mengetahui bahwa cahaya adalah terbentuk dari partikel foton cahaya, bila tubuh Buddha, Tao, Dewa terbentuk dari semacam partikel foton sinar X, mata telanjang kita tak akan dapat melihatnya, terdeteksi oleh alat hanyalah sinar radiasi, manusia juga tidak dapat terpikir bahwa ini adalah tubuh kehidupan tingkat tinggi. Karena orang-orang mempunyai konsep bahwa suatu kehidupan mutlak tidak mungkin mempunyai radio aktif yang begitu kuat. Akan tetapi alam semesta ada pembagian tingkatan, tubuh dikehidupan yang lebih tinggi, terbentuk dari partikel yang lebih mikrokosmis, dan makin besar energinya, maka hanya melalui Xiulian, senantiasa berasimilasi dengan hukum alam semesta yang bertingkat lebih tinggi, baru akan mendapatkan tubuh yang berenergi lebih tinggi, baru dapat hidup pada dimensi alam semesta yang lebih indah , lebih tinggi tingkatannya. Bila bukan begitu, membawa tubuh manusia kita ini yang terbentuk dari molekul dan longgar tidak padat, lemah tidak tahan angin, masuk kedalam dunia Buddha yang begitu tinggi medan energinya, sekejab saja akan terlarut. Maka ketika pendiri Falun Dafa dalam ceramahnya mengatakan bahwa tubuh Buddha, Tao, Dewa adalah bercahaya kemilau, saya sangat percaya, sedikitpun tidak ragu.

Dari sini dapat ditarik kesimpulan, penjelasan tentang dimensi lain dari Falun Dafa adalah benar-benar eksis. Pada kenyataannya, hal ini telah terbukti oleh kemampuan supernormal yang banyak sekali terlihat dari tubuh praktisi Falun Gong. Tidak mengakui keberadaan dimensi lain, justru adalah akibat dari manusia tidak rela meninggalkan konsep yang telah menjadi kaku, seperti halnya sibuta meraba gajah, sangat menggelikan.

Oleh sebab itu, disini, kepada kawan-kawan yang menganggap meneliti dan mendiskusikan hakekat kehidupan dan alam semesta sebagai suatu kenikmatan hidup, kepada kawan-kawan yang ingin melalui kerja keras mendapatkan kesehatan jiwa dan raga, saya ingin merekomendasikan dengan khidmat untuk membaca buku , karya terpenting dari Falun Dafa. (Menurut pemahaman saya, Mr.Li Hongzhi dalam hanya meminjam konsep "molekul" dan "atom" dari ilmu pengetahuan modern untuk menerangkan bahwa dalam alam semesta partikel kecil membentuk partikel yang setingkat lebih besar, sama juga dengan beberapa atom membentuk molekul, sebetulnya tidak sama dengan konsep "molekul" dan "atom" dari ilmu pengetahuan modern.)

Di bawah ini saya memetik kata pendahulu "Lun Yu" sebagai penutup pembicaraan saya ini :

"Jika manusia dapat mengenali kembali diri sendiri dan alam semesta, mengubah mentalitas yang kaku, mereka niscaya akan memperoleh suatu kemajuan pesat.

Info lebih lanjut : http://www.falundafa.or.id*